17 Desember 2007

Asiknya Pulang Kampung

NATAL 2008 ini merupakan hari yang cukup membahagiakan bagiku. Selama merantau ke Banjarmasin ini, tidak pernah sekalipun saya menyempatkan malam Natal ibu dan ketiga adikku di rumah. Aku lebih sibuk dengan menjadi panitia perayaan Natal di gereja di Banjarbaru.

Bukan sekedar pulang kampung merayakan Natal saja, kepulanganku ke Yogyakarta tempat kelahiran, tempat menuntut ilmu hingga akhirnya merantau kerja, Natal kali ini bakal aku ingat selamanya. Sehari sebelum perayaan Natal, rencananya aku melamar Christiana Sidupa yang menjadi pacarku selama 8 bulan mengisi hari-hariku.

Ya, mementum Natal ini aku ingin merasakan nuansa yang baru. Aku masih ingat pesan ayah, yang menginginkanku cepat menikah atau setidaknya mempunyai pacar yang serius. Sampai ayah meninggal dunia, apa yang menjadi keinginannya belum aku turuti.

Mungkin aku dahulu terlalu takut. "Kalau kamu takut, belum siap, kapan kamu menikah. Bapakmu ini sudah tua," ujar ayah waktu itu. Belum genap setahun menguncapkan kalimat itu ayah benar-benar mendahului akibat penyakit yang dideritanya.

Jika diingat-ingat akan muncul perkataan menyesal. Namun, apa gunakanya. Justru ada kesempatan untuk pulang, aku akan mempergunakan memontem Natal kali ini untuk hal-hal yang lebih positif. Terutama menapaki kehidupan yang baru, bersama dengan Christin tentunya.

baca selanjutnya..